Rabu, 15 Januari 2014

Inilah Alasan Mengapa Pria Jepang Suka ke Klub Malam


Di Jepang, telah lumrah bila para pekerja laki-laki di Tokyo menghabiskan sisa harinya di klub malam atau hostess bar. Padahal status mereka berkeluarga atau mempunyai kekasih. tetapi kehadiran para pekerja di tempat Kyabakura merupakan pemandangan harian di ibu kota Jepang ini.

Para laki-laki dengan mudahnya mengeluarkan uang untuk minum, serta membayar gadis muda sebagai kawan minum atau membayar kyaba-jo. Kyaba jo merupakan seseorang yang menuangkan minuman untuk pelanggan serta memperlakukan pelanggan dengan amat baik sehingga membuat pelangan merasa nyaman akan dirinya.


Dosen psikologi romantisme, Ryuen Hiramatsu, menuturkan pendapatnya perihal fenomena ini. Menurut dia, para laki-laki Jepang pergi ke tempat Kyabakura bukan untuk kebutuhan minum belaka. Memang niat melancong ke tempat merah itu ada unsur "nakal", tetapi sesungguhnya tujuan utamanya merupakan untuk berkomunikasi serta berinteraksi dengan para gadis.

Hiramatsu mengatakan, secara psikologis, lelaki memiliki kebutuhan yang lebih kuat dibanding cewek untuk jadi dominan. hasrat ini sayangnya susah terjadi di kehidupan nyata. bila para laki-laki bekerja, ia akan menghadapi bos atau klien.

Lalu di rumah, mereka akan mudah sekali menciptakan perselisihan rumah tangga dengan pasangannya. Jadi apa solusi dari frustrasi ini? Pergi ke Kyabakura serta bertemu para gadis yang melayani para pekerja bak seorang raja. Para gadis ini akan mendengar dengan sabar semua keluh kesah dengan senyum yang lebar. Itulah kenapa para laki-laki amat senang berada di sana.

Lalu kenapa para cewek harus kecewa dengan situasi ini? Sebab, para lelaki ini cuma menikmati minum serta bercakap-cakap, kemungkinan di luar itu amat kecil terjadi. Masalah utamanya, Hiramatsu menjelaskan, bukan keberadaan laki-laki di Kyabakura, tetapi perasaan cewek yang pasangannya amat suka pelesir ke tempat ini. Para cewek tersebut biasanya mendapatkan belas kasih karena ditinggal pasangannya yang menghabiskan waktu bersama para gadis penghibur.

Biasanya timbul perasaan negatif dari para kekasih yang ditinggalkan ini perihal penghargaan atas diri sendiri. Hiramatsu mengklaim bahwa inilah alasan kenapa para cewek tak menoleransi pasangannya untuk mampir ke klub tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar