Sabtu, 18 Januari 2014

Hati-Hati ke Klub Malam Jepang, Bisa Kena Target Bottakuri!


Bagi orang asing mungkin tak sedikit yang menganggap umumnya orang Jepang jujur serta baik. Masuk restoran percaya aja pesan makanan serta berpikir semahalnya pun ya wajar aja mahal karena servis yang baik. tetapi begitu disodorkan bon tagihan, akan kaget sekali, bukan soal mahal sekali tetapi telah kayak memeras. Misalnya satu cangkir teh paling mahal pun mungkin 500 yen atau sekitar Rp 54 ribu (kurs Rp 108 per yen), tetapi ditagih 5.000 yen (Rp 542 ribu). Itulah yang disebut Bottakuri. Demikian dilaporkan Tribunnews.com dari Tokyo.

Hal ini terjadi tak sedikit di klub-klub malam di Jepang. Bahkan seorang komedian Jepang, Tamotsu Kuroda, dua tahun lalu pernah kena Bottakuri di tempat Minami, Osaka. Begitu selesai makan di sebuah bar, ditagih 250.000 yen (Rp 27,1 juta). Padahal cuma makan serta minum biasa.


Manajernya mengomentari, kemungkinan Kuroda telah dijadikan target Bottakuri karena tahu dia komedian terkenal Jepang serta bayar segitu pun mungkin tak seberapa baginya. Enggan ribut apalagi urusan dengan polisi, Kuroda membayarnya pun meskipun kesal sekali akhirnya.

Di satu tempat tempat Kuroda minum-minum itu aja ada sekitar 100 baru serupa. Belum tempat lain, belum lagi di Tokyo serta terutama tempat Kabukicho Shinjuku. dapat ada ribuan bar di Jepang serta di antaranya ratusan yang mungkin suka melakukan Bottakuri yang jelas melanggar hukum tersebut.

Karena itu organisasi kamar dagang wilayah setempat serta polisi setempat biasanya telah mengirimkan surat serta selebaran pada masyarakat agar berhati-hati terhadap bar demikian serta pada bar yang bersangkutan mengingatkan agar tak melakukan Bottakuri demikian.


Meskipun demikian tetap aja berjalan hingga kini. Wajar serta masuk akal, dengan operasional demikian, menjalankan Bottakuri, penghasilan mereka dapat mencapai 10 juta yen per lokasi (Rp 1,08 miliar) dengan cara penipuan demikian.

Alasan yang mereka katakan, bar ini sewanya mahal sekali jadi terpaksa mengenakan makanan minuman berharga amat mahal.

Namun dengan Revisi UU baru ke luar mengenai tempat hiburan malam, maka tempat hiburan malam harus tutup maksimum jam 1 pagi. Pemilik tempat hiburan malam pun tak boleh menggunakan orang atau stafnya untuk memanggil-mengajak masyarakat yang sedang jalan kaki di sekeliling bar tersebut untuk datang ke sana.

Jadi bila perihal itu dilakukan serta masyarakat merasa terganggu, melaporkan ke polisi, maka sesuai Revisi UU tersebut polisi berhak segera menangkap orang yang memanggil-manggil tersebut. Para pemanggil biasanya calo, mendapat sekitar 5.000 yen (Rp 542 ribu) per orang bila dapat memasukkan tamu ke bar tersebut.

jikalau bar minuman biasa, walau masih dapat dilakukan Bottakuri tetapi masih kecil. Apabila bar yang ada pelayanan cewek serta minuman keras beraneka ragam, di sanalah keuntungan amat besar diperoleh dengan Bottakuri tersebut. Alasannya, ajak bicara pelayan wanitanya, minumannya telah mahal impor serta sebagainya.



Apabila cewek pelayan, yang pasti cantik serta seksi dapat melayani tamu yang datang serta mengajak minum, maka cewek tersebut dapat dapat tambahan komisi 30 persendari biaya fee kerjanya. Begitu besar komisi yang diperoleh sang wanita. Karena itu sang cewek biasanya proaktif membujuk tamu laki-laki untuk semakin tak sedikit minum serta terus berada di bar itu. Maka sang cewek akan dapat komisi besar  serta bar pun dapat men-charge amat besar (cara Bottakuri) pada sang tamu.

Tagihan yang sangat mengagetkan itu biasanya sedikitnya empat kali dari yang kita perkirakan mahal. Jadi bila kita perkirakan, semahalnya paling 10,000 yen (Rp 1,08 juta), maka tagihan Bottakuri sedikitnya 40.000 yen (Rp 4,3 juta) akan kita dapatkan.

Biasanya tamu tak sadar serta tak tahu berapa biaya-biaya pelayanan di dalam bar. Ada cewek yang cantik, dengan ramah serta manis menemani aja berbeda harga dengan, apabila cewek itu memijat punggung kita (yang mungkin lelah) berusaha amat manis, menuangkan minuman, semua itu ada harganya masing-masing.

Lalu bagaimana bila kita tak mau bayar? Biasanya bodyguard telah siap sedia, model kalangan yakuza, serta pasti kita akan kena hajar habis. Jadi biasanya terpaksa membayar. bila tak ada uang tunai, mereka akan menanyakan kartu kredit. Ini pun bahaya karena akan ada kemungkinan kartu kita dipakai untuk kebutuhan yang lain tanpa sepengetahuan kita. Lalu waktu tagihan kartu kredit kita terima akan teramat amat kaget sekali tagihan menggelembung luar biasa. bila telah demikian sebaiknya langsung ke polisi khusus penanganan kartu kredit untuk penanganan lebih baik lagi, karena jelas-jelas pidana berat, sama kayak pencurian kartu kredit.

Agar polisi dapat melakukan tindakan pada bar Bottakuri demikian, harus ada komplain dari masyarakat tertulis, dicatat, lalu polisi akan bergerak. Biasanya orang Jepang malas melakukan demikian. Daripada ribut-ribut ya telah bayar saja, sekali aja dalam hidupnya "dikerjain" kapok deh.

Makan minum biasa saja, cuma diajak bicara wanita, sedikit sentuhan tangan, ngobrol lama lupa waktu, dapat kena 500.000 yen (Rp 54,2 juta) mungkin. Mengerikan sekali memang. Hati-hatilah ke klub malam di Jepang. Pastikan semua harga satu per satu termasuk harga cewek yang cuma diajak bicara saja, pasti ada harganya, karena bagian dari pelayanan serta upaya menarik uang memang dari manisnya madu sang cewek itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar