Perpecahan kelompok Yakuza terbesar di Jepang berbuntut sering terjadinya bentrokan antar yakuza. Kini, dua geng mafia yakni Yamaguchigumi serta Kobe Yamaguchigumi, dikabarkan siap berperang secara terbuka setelah KTT G7 di Ise-shima perfektur Mie berakhir.
Dilansir dari Tribunnews, Satoru Takegaki, mantan pimpinan Yamaguchigumi membeberkan info pada TBS TV bila selama acara KTT G7 kemarin, kedua kubu mencoba untuk bersabar menahan diri dari kekesalannya satu sama lain.
Pengelola Yayasan Gojinkai pun menambahkan bila pimpinan Ikeda gumi, Tadashi Takagi (55), tewas dibunuh setelah diberondong tembakan di apartemennya yang terletak Minamiku, Okayama, Selasa (31/5/2016).
Ikeda gumi yang semula berafiliasi ke Yamaguchigumi pindah ke kelompok Kobe Yamaguchigumi yang membuatnya dianggap sebagai pengkhianat. Yamaguchigumi pun dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk pembunuhan ini.
"Suasana telah amat tegang waktu ini serta semua kesabaran telah hilang setelah berakhirnya KTT G7. Jadi siap-siap perang terbuka mungkin dalam waktu dekat ini antara kedua geng tersebut," ujar Takegaki.
Dari 76 kasus keributan kedua geng semenjak Januari 2016, kebanyakan kelompok Yamaguchigumi melaksanakan penembakan menggunakan pistol, sementara kelompok Kobe Yamaguchigumi masih menahan diri.
"Ada perintah dari pimpinan Kobe Yamaguchigumi untuk tak dulu menggunakan senjata api meski memiliki bebagai macam senjata api di kelompok tersebut," ujar seorang anggota kelompok Kobe Yamaguchigumi belum lama ini.
Peperangan antar dua kelompok yakuza terbesar di Jepang ini telah lama memperoleh sorotan dari pihak Kepolisian Jepang yang terus siaga dalam mengantipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Sumber : the-dailyjapan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar